Minggu, 04 November 2012

Resensi Novel

3600 Detik 



§    Judul buku    : 3600 detik
§    Pengarang     : Charon
§    Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
§    Tahun terbit  : 
vCetakan pertama Mei 2008
vCetakan kedua September 2008
vCetakan ketiga Mei 2009
vCetakan keempat Maret 2010
vCetakan kelima Januari 2011
§    Tebal buku    : 208 halaman
§    Ukuran          : 13.5 cm x 20 cm
§    Harga            : Rp 30.000,00
§    ISBN             : 978-979-22-3728-3


           Kisah fiksi bertema persahabatan yang dituliskan oleh Charon diterbitkan oleh penerbit Gramedia membuat pembaca terharu ketika membacanya. Charon mampu berimajinasi dan sangat kreatif menulis detil demi detil kejadian yang dikisahkan seolah-olah nyata. Rasa kagum juga patut diberikan pada mbak Ike yang telah mampu mengeditnya dalam waktu 6,307,200 detik sehingga novel ini mudah dicerna oleh pembaca.
          Berkisahkan seorang remaja wanita yang susah diatur dan sumber dari segala pembuat onar yang ada. Sandra dialah yang menjadi tokoh utama dalam novel ini. Sandra digambarkan sebagai sosok remaja yang menyalurkan rasa kecewanya dengan menjadi remaja yang bandel, yang hobinya membolos, merokok, dan suka pulang malam.. Hal inilah yang membuatnya berulang kali dikeluarkan dari sekolah. Karena kenakalannya yang di luar batas. Mengapakah perilaku Sandra berubah 1800? Ternyata yang menjadi pemicu utama adalah perceraian orangtua Sandra. Sampai pada suatu ketika Ibu Sandra yang memutuskan untuk pindah kota. “Mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perialaku putrinya”, begitulah yang dipikirkan oleh sang ibu. Ternyata banyak kejutan – kejutan yang berkaitan dengan hal ini. Membuat saya tidak ingin melepaskan novel ini sebelum selesai membacanya.
          Di sekolahnya yang baru Sandra tetap menjadi anak yang bandel. Ketika suatu saat Sandra kembali menjadi sosok dirinya yang sebenanrnya. Apakah penyebab Sandra berubah kembali? Karena di sekolah itu dia bertemu dengan Leon, remaja yang pintar yang secara perlahan mengembalikan diri Sandra sebenarnya. Pada suatu ketika Sandra mengetahui bahwa Leon terkena penyakit yang suatu saat dapat merenggut nyawanya. Apakah penyakit yang diderita Leon? Bagaimanakah perilaku Sandra setelah mengetahui keadaan tersebut? Di novel inilah jawabannya. Jadi, silahkan mengikuti jalan ceritanya dengan membacanya sendiri.
          Novel ini merupakan cerita fiksi yang dikhususkan penulisnya untuk menyentuh hati para pembacanya dengan banyaknya pesan moral yang dituangkan dalam cerita seperti, kita tidak boleh terlarut-larut dalam kesedihan. Novel ini juga mengajarkan untuk menghargai keluarga, memendam rasa kecewa, marah, dan sakit hati.
          Akan tetapi, konflik yang disajikan dalam novel ini terlalu sedikit sehingga jalan ceritanya mudah ditebak oleh pembaca, serta terdapat beberapa kalimat yang kurang sesuai seperti terdapat beberapa bahasa baku pada saat percakapan antara Sandra dengan Leon.
          Bahasa yang mudah dipahami dan jalan cerita yang terstruktur dengan baik membuat pembaca mudah memahami cerita dan tidak merasa bingung. Selain itu ceritanya juga fleksibel sehingga novel ini bisa dibaca oleh semua kalangan. Dan saya yakin, sebentar lagi novel ini akan menjadi best seller. Tunggu saja kalau tidak percaya!

1 komentar: